Cerita Tiga Bulan

Ini cerita Januari. Di saat orang-orang sedang riuh dengan euforia tahun yang baru, saya enggak mau kalah. Saya juga sedang ‘rumit’ dengan peran yang baru: jadi ibu!

Hari itu, hari pertama kembali bekerja setelah tiga bulan maternity leave. Secara fisik, enggak berubah. Tetap di rumah karena bekerja dengan sistem remote memang enggak butuh mobilitas. Di hari pertama itu, rasanya (kalau dikenang sekarang) masih kaku-kaku menyelami folder-folder dokumen kerja beraneka rupa. Jetlag, ya? Ledek teman saya. 

Tiga bulan bukan waktu yang sebentar. Lahiran September, Januari kembali bekerja. Nyatanya, itu cepat sekali. Cliche, ya!

Tiga bulan bukan liburan. Maternity leave bukan liburan. Alih-alih istirahat, saya merasa sedang ‘kuliah’ di akademi kehidupan. Kurikulum pembelajarannya? Ya, kurikulum jadi ibu.

Jujur, dengan peran baru sebagai ibu, sekaligus menjalani masa pemulihan, plus tuntutan belajar ‘how-to’ untuk merawat makhluk kecil ini (baca: Si Adek Bayi) membuat saya kewalahan. Dia seperti guci, fragile. Saya seperti satpam museum, menjaga agar guci tidak kenapa-kenapa ha-ha.

Bagaimana membedong, menggendong, merawat tali pusat, menidurkan, menyusui, memandikan, meredakan gumoh, memakaikan pampers, meredakan tangisan, membuat sendawa, memastikan alas tidurnya nyaman, memotong kuku, membersihkan upil, membersihkan pup … Haaaaaaaaaaaaaah! (ilustrasi: adegan Kevin teriak sekenceng-kencengnya sambil megang kedua pipinya di film Home Alone) 

.. kind of beautiful chaos.

Jadi ingat, seorang teman yang sudah jadi ibu lebih dulu sempat bilang, salah satu hal yang membahagiakan di hari-hari bersama adalah melihat Si Adek Bayi tumbuh dan berkembang, meninggi dan melebar. Ternyata itu benar. Rasa kewalahan dan pressure belajar ini-itu seakan terbayar kontan. 

Walau kini, saat kembali bekerja, spending time dengan Si Adek Bayi berkurang, semua masih menyisakan kesenangan. Mungkin ada kondisi yang tidak ideal tapi bisa diupayakan, kan? Enggak ada yang perlu dikhawatirkan. Your baby deserves a happy mother!

“Ok, welcome back, Hety!” sapa riuh WhatsApp grup, laptop, dan rupa-rupa dokumen kerja :))

Leave a comment