Welcome To Costa Rica

8 September 2013

Hari pertama di Costa Rica rasanya campur aduk. Masih ada rasa enggak percaya juga saya bisa menginjakkan kaki di sini. Begitu menengok ke jendela hotel yang langsung menghadap ke jalan raya, baru yakin deh kalau ini memang Costa Rica, negara yang jaraknya sekian ratus ribu kilometer dari Indonesia. Rasa lelah menempuh penerbangan yang panjang (bayangkan: Jakarta, Kuala Lumpur, Amsterdam, Panama City, dan Costa Rica!) langsung terhapus melihat bus dan mobil yang melintas di jalanan. Sebenarnya, tak ada yang istimewa dari bus dan mobil itu. Bentuknya juga tidak jauh berbeda dengan yang ada di Indonesia. Anehnya, hanya melihat kendaraan yang melintas di jalan raya pagi itu, mampu membuat saya tersenyum sendiri dari jendela kamar hotel. Ternyata, bahagia itu sederhana, ya? Ah, Costa Rica!

Costa Rica - Hola, Costa Rica!

Costa Rica – Hola, Costa Rica!

Walaupun hari ini hari Minggu dan belum ada jadwal dari panitia Global Youth Summit BYND 2015, saya sudah enggak sabar untuk beraktivitas dan melakukan apa saja. Pokoknya, apa saja deh, asalkan segera keluar dari kamar hotel. Waktu terasa lama pagi itu. Jam tangan saya menunjukkan pukul 7.00 pagi tapi belum ada tanda-tanda kehidupan. Akhirnya saya putuskan untuk menelepon Mas Andry sekeder berjanji untuk turun dan sarapan bersama. Betapa kagetnya saya, di ujung sana Mas Andry menjawab, “Masih jam 6 Het, sarapan jam 8 aja!” Olala, ternyata jam tangan saya salah. Saya belum sempat menggantinya sejak di Panama City. Panama City dan Costa Rica mempunyai perbedaan waktu 1 jam. Pantas saja saat melihat pemandangan dari jendela kamar, pukul 5 pagi jalanan masih sepi sekali. Ternyata itu masih jam 4 pagi. Ooo…

Akhirnya, pukul 8.00 tiba. Breakfast time! Saya bersemangat turun dari kamar. Sambil berjalan menuju tempat sarapan, saya berpapasan dengan orang-orang yang . Rupanya ada beberapa delegasi yang baru saja datang. Mereka sedang mengurus administrasi di booth khusus Global Youth Summit yang disediakan panitia.

Sarapan perdana di hotel terasa menyenangkan. Kali ini, bukan lagi bus dan mobil yang membuat saya tersenyum melainkan delegasi-delegasi dari negara lain yang saat itu sedang sarapan juga. Senyum, sapa, dan tawaran untuk duduk dalam satu meja tak henti-hentinya datang. Semuanya tampak cerah dan bersemangat. Selain itu, saya juga ingin segera merasakan masakan khas Costa Rica. Hmm, apa ya sarapan pagi ini?

Costa Rica - Happy Breakfast!

Costa Rica – Happy Breakfast!

Sesuai email, pagi itu pukul 10, Claire, perwakilan Ooredoo, akan datang untuk memberikan briefing kepada semua delegasi dari Ooredoo. Briefing ini memang bukan bagian dari acara Global Youth Summit. Sekedar perkenalan antardelegasi perwakilan Ooredoo dan ucapan selamat datang. Mengenali Claire ternyata enggak susah. Berbekal foto Claire yang di-print Mas Mardi, sekali tebak, langsung yakin kalau orang itu adalah Claire hehe (thanks to Mas Mardi :p). Claire saat itu sedang ngobrol bareng Alex, fotografer dan videografer dari Ooredoo, sambil sarapan.

Pukul 12 briefing bareng Claire, Alex, dan delegasi lain dari Ooredoo selesai. Sesi selanjutnya adalah opening ceremony di Cenac. Cenac adalah salah satu gedung bersejarah di Costa Rica yang difungsikan sebagai tempat pertunjukkan dan pentas seni. Jaraknya kurang lebih 20 menit dari hotel. Para delegasi berangkat bersama naik bis yang sudah disiapkan. Sambil menunggu beberapa jam ke depan, langsung deh kepikiran buat jalan-jalan ke luar hotel.

Semula saya dan Mas Andry ingin mengikuti city tour dari agen wisata yang ada di hotel. Tapi, berhubung saat waktu yang ditentukan, petugas yang berjaga tidak ada di tempat, akhirnya kami memutuskan untuk ‘Get Lost‘. Ya, get lost, alias jalan-jalan sendiri berbekal peta dari hotel dan beberapa colon (mata uang costa rica).

Dari depan hotel, kami naik bus berwarna merah. Kami melintasi jalanan di tengah kota. Bagi saya, bangunan-bangunan di San Jose (ibu kota Costa Rica) tidak begitu asing. Bangunan-bangunannya mirip dengan setting telenovela yang pernah hits di Indonesia tahun 90-an. Kalau masih penasaran, cukup bayangkan saja telenovela Maria Marcedes, Marimar, Casandra, Rosalinda, dan lain-lain (kok saya jadi apal? hehe).

Costa Rica - Taman kota

Costa Rica – Taman kota

Kami memutuskan berhenti di taman kota. Taman kota cukup menarik perhatian saya dan Mas Andry. Banyak orang yang sedang duduk bersantai di sana. Jelas saja karena hari ini hari Minggu. Penjual lotre, penjual pulsa, penjual makanan menawarkan dagangannya dengan bahasa Spanyol yang terdengar khas sekali. Ada juga pendeta yang sedang memberikan ceramah di tengah-tengah taman sambil menarik perhatian orang-orang untuk mendengarkan ceramahnya. Unik, ya? Di sini jalan yang lain, orang-orang berjalan hilir mudik. Trotoar tampak ramai sekali Minggu siang itu.

Bienvenido Costa Rica!

4 comments
  1. wah mbak hety gaul sekali bisa main ke costa rica haha
    selamat belajar dan berpetualang mbak!
    ditunggu cerita-cerita menginspirasinya ^^

    Like

  2. Hety..foto landscape kotanya dong.. Pengin lihat apakah bayanganku tentang telenovela sama kayak yg kamu lihat aslinya. Haha..

    Like

Leave a comment